SISTEM
INTELIJEN BISNIS GLOBAL UNTUK PERENCANAAN
E-COMMERCE
Disusun
Oleh :
NONNIV
FEBRI ASTUTI
1A122096
JURUSAN
AKUNTANSI
SEKOLAH
TINGGI ILMU EKONOMI
BANK
BPD JATENG
SEMARANG
2015
KATA
PENGANTAR
Puji dan
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami telah menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.
Tujuan
utama penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen, yaitu pembuatan makalah mengenai Sistem Intelijen Bisnis Global untuk
Perencanaan E-Commerce.
Meskipun penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan, penulis
menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, segala
kritik dan saran yang membangun makalah ini, penulis harapkan guna perbaikan makalah
yang selanjutnya.
Akhir kata,
kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para
pembacanya.
Semarang, 19 Desember 2015
Penulis
Daftar
isi
KATA PENGANTAR................................................................................................................ ii
BAB 1
PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1
LATAR
BELAKANG........................................................................................ 1
BAB 2
PEMBAHASAN........................................................................................................... 3
2.1 Definisi dan Konsep E-Commerce....................................................................... 3
2.2 Globalisasi Pasar dan Digital Economy.........................................................
4
2.3 Intelijen Bisnis..................................................................................... 4
2.4 Sistem Intelijen Bisnis Global................................................................. 5
2.5 Modus
Scanning.................................................................................. 8
2.6 Kekuatan Pendorong dan Penghambat
Pertumbuhan Bisnis Global....... 8
2.7 Gambaran Sistem Intelijen Bisnis Global (
Informasi Pasar ).................... 9
2.8 Informasi
Kompetitif........................................................................... 10
2.9 Informasi Mata Uang
Asing.................................................................. 10
2.10 Informasi yang Memberi
Petunjuk........................................................ 11
2.11 Informasi Sumber
Daya........................................................................ 11
2.12 Kondisi
Umum..................................................................................... 12
BAB 3
PENUTUP......................................................................................................................13
3.1 KESIMPULAN...................................................................................................13
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................................................14
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Pertumbuhan E-commerce
sebagai strategi bisnis sangat pesat, karena besarnya kontribusi E-commerce
untuk menjaga stabilitas keuangan perusahaan dan memungkinkan untuk
meningkatkan daya saing dalam persaingan bisnis yang semakin banyak menggunakan
teknologi komputer. Hal ini dapat diperoleh jika E-commerce yang
diterapkan dapat meningkatkan pelayanan, hubungan, dan keuntungan (Jr, Mcleod dan
Schell, 2007). Sisi pandang inilah yang sering dijadikan acuan oleh banyak perusahaan
dalam menerapkan E-commerce untuk kegiatan bisnisnya, dan kurang berfokus
pada proses perencanaan menuju E-commerce. Sehingga yang didapat bukan kontribusi
manfaat justru beban biaya dan beban operasional. Kegagalan suatu strategi
dalam mencapai hal yang direncanakan dapat terjadi karena perencanaan dibuat
kemudian kondisi coba disesuaikan dengan rencana tersebut. Mengutip yang
dinyatakan Jendral George Patton, bahwa orang tidak merencanakan dan kemudian
mencoba mencocokan lingkungan dengan rencana tersebut. Orang mencoba membuat
rencana yang cocok dengan lingkungan (Keegan, 1996). Hal ini dapat dipahami
bahwa perencanaan suatu strategi disesuaikan dengan lingkungan yang dihadapi. Demikian
juga dalam perencanaan E-commerce tentu harus disesuaikan dengan kondisi
lingkungan yang dihadapi perusahaan. Memahami lingkungan perusahaan menjadi
proses penting yang harus dilakukan dalam perencananan E-commerce.
Pemahaman lingkungan yang luas akan memberikan gambaran strategi E-commerce yang
tepat sesuai dengan arah tujuan dalam mencapai keunggulan bersaing untuk
perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan informasi dari
elemen-elemen yang ada di lingkungan organisasi terutama yang berhubungan
dengan aktivitas perusahaan. Aktivitas pengumpulan informasi tentang elemen-elemen
lingkungan yang berinteraksi dengan perusahan merupakan suatu usaha yang dapat
dilakukan untuk memahami lingkungan yang dihadapi perusahaan (Jr, Mcleod dan
Schell, 2007). Melaksanakan aktivitas ini bagi perusahaan sering menjadi masalah
terutama berkaitan dengan informasi lingkungan berdasarkan kategori-kategori yang
harus diketahui. Untuk memecahkan masalah tersebut, maka penelitian ini dilakukan
dengan tujuan memberikan gambaran informasi dari kategori-kategori yang dipakai
untuk memahami lingkungan dalam perencanaan E-commerce. Sehingga pengembangan
strategi E-commerce sesuai dengan kondisi lingkungan yang dihadapi perusahaaan.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
dan Konsep E-Commerce
Electronic
Commerce atau biasa disebut E-commerce bukan
sekedar istilah yang digunakan untuk menggambarkan pemanfaatan teknologi
komputer dalam melakukan transaksi jual beli atau perdagangan, tetapi jauh
lebih luas dari itu karena E-commerce merupakan suatu strategi bisnis
yang mengubah bentuk persaingan, operasional, interaksi, pembayaran, dan
jangkauan antara pelanggan dengan perusahaan maupun dari perusahaan ke pemasok.
E-commerce meliputi seluruh proses dari pengembangan, pemasaran,
penjualan, pengiriman, pelayanan, dan pembayaran untuk berbagai produk dan jasa
yang diperjualbelikan dalam pasar global berjaringan para pelanggan dengan dukungan
dari jaringan para mitra bisnis seluruh dunia Brien dan Marakas, 2009). Luasnya
konsep E-commerce menjadikan pendefinisian E-commerce mejadi terbagi
antara ruang lingkup sempit dan ruang lingkup yang luas. Istilah E-commerce
biasa digunakan untuk definisi yang lebih terbatas yaitu proses membeli,
menjual, pengiriman, atau pertukaran produk, jasa, atau informasi melalui
jaringan komputer, termasuk internet (Turban dkk, 2005). E-commerce juga
meliputi aktivitas yang mendukung transaksi pasar, seperti iklan, pemasaran, layanan
pelanggan, pengiriman barang pesanan, dan pembayaran (Laudon dan Laudon, 2005).
Sedangkan pendefinisian dalam arti yang luas menggunakan istilah E-business sebagai
penggambaran tidak hanya jual beli barang dan jasa, tetapi juga termasuk
pelayanan pelanggan, kolaborasi dengan rekan bisnis, mendukung E-learning,
dan mendukung transaksi secara elektronik di dalam perusahaan (Turban dkk,
2005). Berarti E-business meliputi Ecommerce dan juga proses manajemen internal
perusahaan dan untuk koordinasi dengan para pemasok dan mitra bisnis lain
(Laudon dan Laudon, 2005). Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat diketahui
bahwa penerapan suatu strategi E-commerce disesuaikan dengan tingkat pemahaman
perusahaan terkait interaksi elemen lingkungan dan kesiapan sistem informasi
perusahaan dengan penggunaan teknologi informasi yang terintegrasi pada
tingkatan tertentu.
2.2 Globalisasi
Pasar dan Digital Economy
Penerapan E-commerce sebagai strategi
bisnis tak dapat lepas dari dua kondisi yang semakin berkembang. Pertama,
lahirnya globalisasi pasar yang semakin berkembang karena didorong oleh
kekuatan-kekuatan yang terus menyebar luas (Jain, 2001), yaitu:
1. Persamaan yang tumbuh di antara
negara-negara
2. Berkurangnya hambatan tarif
3. Peran teknologi yang semakin strategis.
Pasar global menawarkan
peluang-peluang yang tak terbatas. Tetapi, Persaingan di pasar global juga
semakin kuat. Hal ini menuntut perusahaan untuk belajar berusaha dan bersaing.
Keberhasilan akan dapat diperoleh jika perusahaan mampu menyesuaikan diri
dengan realitas ini sehingga memproleh skala ekonomi yang luar biasa besar
dalam proses produksi, distribusi, pemasaran, dan manajemen.
Kondisi kedua, adalah kemunculan Digital
Economy sebagai penggambaran tentang ekonomi yang berbasis teknologi digital,
termasuk jaringan komunikasi, komputer, perangkat lunak, dan teknologi terkait
lainnya (Turban dkk, 2005). Kondisi ini juga menggambarkan penyatuan teknologi
komputasi dengan komunikasi dalam menghasilkan suatu aliran informasi dan
teknologi yang menstimulasi E-commerce dan banyaknya perubahan organisasi.
2.3 Intelijen
Bisnis
Keikutan dalam E-commerce adalah
keputusan yang harus dibuat perusahaan dengan memahami kondisi hubungan
perusahaan dengan pelanggan, pesaing, pemasok, dan entitas eksternal lainnya.
Intelijen bisnis adalah Aktivitas pengumpulan informasi tentang elemen-elemen
lingkungan yang berinteraksi dengan perusahaan (Jr, Mcleod dan Schell, 2007).
Informasi yang dikumpulkan digunakan untuk dapat memahami kondisi lingkungan
yang dihadapi perusahaan. Karena, intelijen adalah informasi yang sudah di
evaluasi dan kredibilitas, pengertian, serta arti pentingnya tidak bisa
diingkari (Jain, 2001). Pemahaman akan semakin mudah jika gambaran interaksi
elemen-elemen lingkungan dengan perusahan melalui aliran sumber daya perusahan
(material, orang, mesin, uang, dan informasi) dapat diperoleh. Aliran sumber
daya dari masing-masing elemen lingkungan berbeda-beda intensitasnya, yang
harusnya rutin, sering, jarang, dan kurang, demikian juga dengan kapasitas
sumber daya. Hal ini menunjukkan tingkat pengaruh yang berbeda-beda dari elemen
lingkungan. Ada delapan elemen lingkungan yang mempengaruhi sistem perusahaan,
seperti ditunjukan pada gambar 1.

Gambar 1. Elemen-elemen Lingkungan
(sumber: Jr, Mcleod dan Schell, 2007:30)
Informasi berkenaan elemen-elemen lingkungan
dapat dikumpulkan dari berbagai sumber yang banyak terdapat di lingkungan dan
tersebar luas. Pengumpulan informasi dapat dilakukan sendiri dan/atau
memanfaatkan database-database eksternal (Jr, Mcleod dan Schell, 2007).
Permasalahan berkaitan dengan intelijen bisnis dalam rencana pengembangan E-commerce
ternyata tak jauh berbeda dengan yang dihadapi sistem pemasaran
Internasional atau global. Para pemasar global harus mengetahui sumber
informasi, bidang subyek yang harus dicakup, dan berbagai cara memperoleh informasi
(Keegan, 1996). Sistem informasi pemasaran internasional adalah cara formal untuk
menyusun arus informasi melalui intelijen pemasaran, selain riset pasar dan
riset pemasaran (Jain, 2001).
2.4 Sistem
Intelijen Bisnis Global
Merupakan suatu bentuk kerangka kerja
umum yang memuat enam bidang informasi yang luas dengan 31 kategori informasi
(Keegan, 1996).
Tabel 1
31 Kategori untuk Sistem Intelijen Bisnis
Global
KATEGORI
1.
INFORMASI PASAR
A.
POTENSI PASAR
B.
SIKAP KONSUMEN DAN TINGKAH LAKU
C.
SALURAN DISTRIBUSI
D.
MEDIA KOMUNIKASI
E.
SUMBER DAYA PASAR
F.
PRODUK BARU
2.
INFORMASI KOMPETITIF
G.
STRATEGI DAN RENCANA BISNIS KOMPETITIF
H.
STRATEGI FUNGSIONAL KOMPETITIF, RENCANA,DAN PROGRAM
3.
MATA UANG ASING
I.
Neraca Pembayaran
J.
Tingkat Suku Bunga
K.
Tingkat Inflasi
L.
Perkiraan Daya Saing Internasional
M.
Daya Tarik Mata Uang dan Aset Negara bagi Investor Asing
N.
Kebijakan
Pemerintah Menyangkut Daya Saing Negara
O.
Kebijakan Moneter dan Fiskal
P.
Kegiatan Pasar pada Saat Ini dan Masa Mendatang
Q.
Harapan dan Pendapat Analis, Pelaku, Bankir, Ekonom
4.
INFORMASI YANG MEMBERI PETUNJUK
R.
Pajak Orang/Badan Asing
S.
Petunjuk dan Undang-Undang lain menyangkut Orang/Badan
Asing
T.
Petunjuk Negara
Sendiri
5.
INFORMASI SUMBER DAYA
U.
Sumber Daya Manusia
V.
Uang
W.
Bahan Baku
X.
Akuisisi dan Merger
6.
KONDISI UMUM
Y.
Faktor Ekonomi
Z.
Faktor Sosial
AA.Faktor Politik
BB. Faktor Teknologi
Ilmiah
CC. Praktek Manajemen dan Administratif
DD. Informasi Lain
|
CAKUPAN
INFORMASI PASAR
Permintaan untuk produk,status dan
prospek pasar
Sikap, tingkah laku,dan kebutuhan
konsumen
Ketersediaan,keefektifan, sikap
dan preferensi agen
Ketersediaan, Keefektifan, dan
Biaya
Ketersediaan, Mutu, dan Biaya
Informasi Nonteknis menyangkut
Produk Baru
Sasaran, Tujuan, Definisi, Rancangan dan Logika
Strategi, Rencana, Litbang, dan Operasi Fungsional dan
programnya
Laporan Pemerintah
Perkiraan Pakar
Teori PPP
Penilaian Pakar
Permintaan Mata Uang
Penilaian Pakar
Penilaian Pakar
Laporan Pasar
Penilaian Secara Umum
Keputusan, Kehendak, dan Sikap
Pemegang Wewenang
Pedoman, Peraturan, Undang-Undang
menyangkutPerdagangan, Mata Uang, dan Pajak
Insentif, Pengendalian, Peraturan, dan Pembatasan
Ketersediaan calon karyawan, sumber, dan masalah SDM
Tanda-Tanda dan Potensi
Makroekonomi, geografi dan
Demografi
Struktur, Kebiasaan, sikap, dan
Preferensi
Iklim, Cara Pemilu, dan Perubahan
Perkembangan dan Kecenderungan
Praktek dan Prosedur
Informasi tambahan yang tak ada
dalam kategori
|
Pemanfaatan kerangka kerja ini harus
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan spesifik dari perusahaan saat
perencanaan penerapan aplikasi E-Commerce, sehingga dapat diketahui
aplikasi E-commerce yang sesuai dengan kondisi lingkungan yang dihadapi
perusahaan, dan ini berkaitan dengan orang, kebijakan publik, pemasaran dan
iklan, dukungan pelayanan, dan hubungan bisnis. Hal tersebut dapat tercapai
jika praktek bisnis berjalan baik. Maksudnya, perusahaan membutuhkan
perencanaan, pengorganisasian, motivasi, strategi yang terncana, dan
restrukturisasi proses (Turban dkk, 2005).
Sistem intelijen bisnis global sebagai
kerangka kerja pengumpulan informasi juga memiliki kelebihan dinilai dari dua
kriteria pokok. Pertama, cakupan informasi yang luas untuk perusahaan
beroperasi global. Kedua, kerangka kerja ini tidak tumpang tindih. (Keegan,
1996). Kelebihan kerangka kerja ini memberi kemudahan dalam memahami kondisi
lingkungan yang dihadapi perusahaan dalam merencanakan penerapan
aplikasi-aplikasi E-commerce. Langkah berikutnya setelah agenda subyek
informasi dari intelijen bisnis ditetapkan adalah pengumpulan informasi.
2.5. Modus Scanning
Scanning atau penapisan merupakan istilah yang
digunakan untuk proses memproleh informasi. Terdapat dua modus atau
orientasi penting dalam pengumpulan informasi, mengawasi (surveillance)
dan mencari (search) (Keegan, 1996). Kedua modus menggambarkan teknik
pengumpulan informasi secara aktif dan tingkat perhatian terhadap kategori yang
diinginkan supaya mendapatkan informasi dalam jumlah besar dan relevan dengan
bidang informasi dan kategori dari sistem inetelijen bisnis. Teknik pengumpulan
informasi dari kedua modus tersebut dan jumlah persentase informasi yang
diperoleh berdasarkan hasil studi yang dilakukan, ditunjukkan pada tabel 2.
Tabel 2
Tingkat Kepentingan Relatif Modus Scanning dalam
Memperoleh Informasi Global
(Sumber: Keegan, 1996:198)
|
MODUS
PRESENTASE INFORMASI YANG DIPEROLEH
|
Mengawasi
Melihat
13
Pengamatan (observasi)
60
Mencari
Investigasi
23
Penelitian
4
|
|
Tabel 2 tersebut memperlihatkan bahwa
teknik pengumpulan informasi yang memberikan informasi terbanyak adalah
pengamatan untuk modus mengawasi dan investigasi (wawancara dan studi
literatur) untuk modus mencari.
2.6 Kekuatan
Pendorong dan Penghambat Pertumbuhan Bisnis Global
Pertumbuhan bisnis secara global tak
lepas dari semakin besarnya kontribusi berbagai faktor yang menjadi pendorong.
Kekuatan pendorong juga akan menjadi pertimbangan perusahaan dalam menerapkan
strategi untuk mencapai keunggulan bersaing, baik melalui harga yang lebih
murah, peningkatan mutu, segmetasi produk atau jasa, supaya dapat meningkatkan
pangsa pasar. Penerapan strategi yang tepat akan dapat mencapai tujuan yang
direncanakan, jika strategi sejalan dengan arah kekuatan pendorong. Informasi
dari elemen-elemen lingkungan akan memberi gambaran tentang kekuatan pendorong,
seperti kebutuhan pasar, teknologi, biaya, mutu, komunikasi dan transportasi,
dan operasi secara simultan. Pertumbuhan bisnis secara global juga mengalami
hambatan dari sejumlah faktor. Kekuatan penghambat ini dapat datang dari
perbedaan pasar, sejarah,
kedangkalan manajemen, budaya, dan kendali
nasional. Dampak kekuatan penghambat ini bagi perusahaan adalah berkurangnya
daya saing, tidak berkembangnya perusahaan, daya adaptasi minim, dan
meningkatnya biaya operasional. Langkah strategis perusahaan diperlukan untuk
mengurangi pengaruh kekuatan penghambat ini. Perubahan kekuatan pendorong dan
penghambat dalam bisnis global akan menciptakan tekanan bisnis bagi perusahaan.
Pertama, Perusahaan akan menghadapi tekanan pasar, yang datang dari ekonomi
global dan kuatnya persaingan, perubahan sifat tenaga kerja, dan kekuatan
konsumen berupa nilai kepuasan dan harapan. Kedua, tekanan teknologi yang
berupa inovasi dan usangnya suatu teknologi serta informasi yang berlebihan.
Dan Ketiga, tekanan datang dari sektor sosial, seperti tanggung jawab sosial,
peraturan pemerintah dan perubahannya, perlindungaan terhadap ancaman teroris,
dan masalah etika. Adanya tekanan bisnis memaksa perusahaan untuk menyiapkan
langkah-langkah responsif jika tekanan tersebut muncul. Di era bisnis yang pengaruh
teknologi informasi yang semakin luas, jelas langkah-langkah responsif perusahaan
akan memanfaatkan kelebihan yang dimiliki dari teknologi informasi, dan secara
umum dapat dikelompokkan ke dalam enam kategori, yaitu: sistem strategis, fokus
pada konsumen, pengembangan berkelanjutan, Restrukturisasi proses bisnis, pesanan
secara masal dan pembuatan sesuai pesanan, serta kerjasama bisnis antar perusahaan.
Keenam langkah responsif ini pada akhirnya melahirkan berbagai aplikasiaplikasi
E-commerce yang berkembang sekarang.
2.7 Gambaran
Sistem Intelijen Bisnis Global ( Informasi Pasar )
Hasil pengumpulan informasi dari
setiap kategori dari informasi pasar akan memberikan gambaran tentang kondisi
lingkungan yang dihadapi perusahaan. Informasi berkaitan tentang kekuatan
pendorong dan penghambat yang ada. Gambaran dari informasi pasar memberikan
bentuk kebutuhan dan perbedaan pasar dari produk/jasa yang ditawarkan
perusahaan. Semakin global pasar yang dituju maka bentuk kebutuhan pasar
terhadap produk/jasa akan semakin bersifat dasar dan universal. Di sisi lain
pasar global juga akan menciptakan perbedaan pasar yang semakin jelas, terutama
dalam bauran pemasaran (produk, harga, iklan dan promosi, serta saluran
distribusi). Aplikasi E-commerce yang diterapkan harus mampu
memfasilitasi perbedaan dan kebutuhan pasar yang dihadapi perusahaan. Informasi
pasar juga memberikan gambaran tentang perbandingan mutu produk/jasa yang
diberikan perusahan terhadap mutu produk/jasa lain dalam tingkat global. Hal
ini akan menjadi acuan dalam kesiapan perusahaan untuk menerapkan strategi
bisnis E-commerce sesuai tujuan yang ingin dicapai. Ketersedian
komunikasi dan transportasi global akan dapat digambarkan dari informasi pasar
yang dapat dimanfaatkan untuk perencanan E-commerce untuk mencapai keunggulan
kompetitif dalam hal berfokus pada konsumen.
Secara umum semakin luas pemahaman
terhadap informasi pasar yang dimiliki perusahaan akan semakin siap perusahaan
dalam penerapan strategi bisnis E-Commerce secara lengkap.
2.8 Informasi
Kompetitif
Gambaran dari informasi yang
dikumpulkan tentang informasi kompetitif memberikan pemahaman tentang biaya
operasional yang dikeluarkan saat perusahaan menghadapi pasar global. Besarnya
pasar global menggambarkan semakin besarnya segmen pasar dari produk/jasa yang
ditawarkan yang memberi pengaruh dalam menurunkan biaya operasional karena
jumlah yang diproduksi massal semakin besar dibandingkan biaya produksinya.
Tetapi pasar global juga membuat semakin kuatnya persaingan yang ada. Penerapan
E-Commerce yang direncanakan hendaknya dapat meningkatkan daya saing
dalam hal menciptakan efisiensi biaya melalui efisiensi dan efektifitas proses
produksi. Pemahaman informasi kompetitif yang semakin menyeluruh membuat perencanaan
E-commerce yang mengarah kepada strategi kompetitif dalam hal efisiensi dan efektifitas biaya dan
proses produksi akan lebih baik.
2.9 Informasi
Mata Uang Asing
Informasi ini memberikan gambaran
tentang arah perkembangan struktur moneter dan pedagangan mulai dari tingkat
domestik hingga global. Arah perubahan pola konsumsi produksi dan jasa juga
akan dapat dipahami melalui informasi mata uang asing yang dikumpulkan.
Sehingga membantu perusahaan dalam memahami arah tujuan bisnis kedepannya. Hal
ini diperlukan dalam perencanaan E-commerce guna mendukung pencapaian
strategi kompetitif mulai dari tingkat strategik, taktikal, hingg operasional. Gambaran
yang diperoleh dari informasi mata uang asing ini memberikan pengetahuan tentang
keseimbangan moneter secara global baik atau buruk, daya beli masyarakat
global, pengembalian investasi, pertumbuhan laba yang diinginkan, tingkat kesulitan,
proporsi laba yang ingin dibayarkan, dan potensi pengembangan pasar. Pengetahuan
yang lengkap dan menyeluruh berkenaan informasi mata uang asing ini sangat
bermanfaat dalam perencanaan pengembangan strategi E-commerce ke arah sistem
informasi global dan perusahan digital.
2.10 Informasi
yang Memberi Petunjuk
Kategori-kategori dari informasi ini memberikan
gambaran kepada manajemen organisasi tentang kompleksitas lingkungan hukum dan
perundang-undangan baik secara domestik, regional, maupun global. Pemahaman ini
diperlukan untuk menghindari situasi yang mungkin menimbulkan konflik, salah
pengertian, atau pelanggaran hukum nasional dan internasional secara terbuka.
Terlebih lagi ketika operasi ke berbagai negara dengan sistem informasi global
atau perusahaan digital. Bidang informasi ini memberikan suatu pemahaman yang
diperlukan berkaitan dengan isu-isu bisnis yang relevan dengan penerapan E-commerce
sebagai strategi bisnis, seperti pendirian usaha bisnis, paten dan merek
dagang, perlindungan diri, dan penyitaan.
2.11 Informasi
Sumber Daya
Penerapan E-commerce sebagai
strategi bisnis yang bertujuan mencapai efisiensi dan keefektifan operasional
dan pelayanan pada wilayah operasi dan pasar yang luas atau global membutuhkan
perubahan disain organisasi baru. Penyesuaian desain organisasi tentu
mempertimbangkan pemahaman terhadap bidang informasi sumber daya manusia, uang,
material, dan berkaitan dengan kerja sama maupun kolaborasi. Pemilihan desain
organisasi tentu berdasarkan kelengkapan informasi sumber daya ini. Harapannya,
supaya penerapan disain organisasi baru, yang menggunakan aplikasi-aplikasi E-commerce,
dapat menjalankan langkah-langkah responsif untuk mengantisipasi dan mengurangi
bahkan menghilangkan tekanan-tekanan bisnis yang dihadapi perusahaan.
2.12 Kondisi
Umum
Lingkungan ekonomi suatu negara
khususnya dan secara global umumnya adalah suatu faktor penting yang harus
dipelajari sebelum memutuskan untuk memasuki pasar. Bertumbuh dan berkembangnya
perekonomian secara makro merangsang aktivitas bisnis dan memberikan peluang
baru serta meningkatnya daya konsumtif.
Demikian pula halnya dengan kondisi
sosial secara umum akan memberikan gambaran informasi tentang suatu indikator
penting dalam perkembangan masyarakat global untuk menerima gagasan baru dan
sikap mereka terhadap cara dan prosedur pelayanan yang baru. Selain itu,
informasi sosial juga memberikan pemahaman tentang standar dan pengharapan,
struktur sosial, serta aspirasi yang berguna dalam gambaran kesiapan masyarakat
global menerima hal-hal baru.Lingkungan politik perlu dipelajari melalui
informasi-informasi penting yang dikumpulkan karena memberikan gambaran bagi
perusahaan dalam menanggapi campur tangan politik dalam kegiatan operasional
perusahaan. Ada tiga alternatif yang dapat dipilih terhadap campur tangan
politik, yaitu adaptasi menyesuaikan diri dengan tuntutan yang ada, melakukan
tindakan kontraaktif dengan mengajukan proposal yang menguntungkan kedua belah
pihak, atau menarik diri dan meninggalkan wilayah operasi yang politiknya tidak
mendukung. Bidang informasi kondisi umum ini juga memberikan gambaran tentang kesiapan
manajemen dan teknologi yang ada di suatu negara, sehingga memberikan suatu
informasi penting dalam memahami kemampuan manajemen dan budaya organisasi
bisnis dalam menerima perubahan disain organisasi, daya tuas organisasi untuk
menjamin bisnis memiliki keunggulan bersaing mampu dicapai. Gambaran tentang ke
siapan dalam perkembangan teknologi jelas diperlukan untuk menentukan arah
perkembangan E-commerce yang diterapkan sebagai bagian strategi bisnis, sehingga
keunggulan secara strategik, taktikal, maupun operasional dapat diperoleh.
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Perencanaan bisnis strategis
memerlukan suatu komitmen untuk menggunakan E-commerce dalam mencapai
keunggulan bersaing. Salah satu komitmen yang harus dilakukan adalah
melaksanakan intelijen bisnis yang bertujuan memahami peranan penting dari
setiap elemen lingkungan. Pengaruh dari adanya peran penting elemen-elemen lingkungan
dalam kegiatan bisnis perusahaan adalah dalam bentuk kekuatan pendorong yang
akan mempercepat dan meningkatkan keunggulan bersaing dalam mencapai tujuan
organisasi. Tetapi, di sisi lain elemen-elemen lingkungan juga berpengaruh
sebagai kekuatan penghambat berkembangnya dan menurunkan daya saing perusahaan.Pemakaian
sistem intelijen bisnis global sebagai kerangka kerja untuk aktivitas intelijen
bisnis memberikan suatu acuan awal dalam membangun daftar dan agenda spesifik
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan dari setiap perusahaan. Hal ini akan memudahkan
dan membantu dalam mengumpulkan informasi serta menganalisisnya, sehingga dapat
memahami kekuatan pendorong dan penghambat dari kondisi lingkungan yang
dihadapi organisasi dalam perencanaan E-commerce. Kelebihan dari sistem
intelijen bisnis global, dalam kelengkapan dan luasnya cakupan bahasan, memberikan
suatu gambaran kesiapan dan keterbatasan dari aplikasi-aplikasi Ecommerce yang
akan digunakan dalam merespon tekanan bisnis dari lingkungan dan mencapai
keunggulan bersaing.
DAFTAR
PUSTAKA
Jain, Subhash C., 2001, Manajemen Pemasaran
Internasional, Jilid 1, Edisi Kelima,
Imam Nurmawan, Erlangga, Jakarta.
Jr, Mcleod, Raymond, and Schell, George P.,
2007, Sistem Informasi Manajemen, Edisi
Kesembilan, Heri Yuliyanto, Indeks, Jakarta.
Keegan, Warren J., 1996, Manajemen
Pemasaran Global, Jilid 1, Edisi Revisi,
Alexander Sindoro, Prenhallindo, Jakarta.
Laudon, Kenneth C., and Laudon, Jane P., 2005,
Sistem Informasi Manajemen:
Mengelola Perusahaan Digital, Edisi 8, Erwin Philippus, ANDI, Yogyakarta.
Introduction to Information Systems,
15th ed., McGraw-Hill Higher Education.
Turban, Efraim., Rainer, Jr., R. Kelly., and
Potter, Richard E., 2005, Introduction to
Information Technology, 3rd ed., John Wiley and Sons, Inc., NJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar