SISTEM
INFORMASI DALAM DUNIA PENDIDIKAN

Disusun
Oleh :
NONNIV
FEBRI ASTUTI
1A122096
JURUSAN
AKUNTANSI
SEKOLAH
TINGGI ILMU EKONOMI
BANK
BPD JATENG
SEMARANG
2015
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami telah menyelesaikan makalah ini
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Sistem Informasi Manajemen, yaitu pembuatan makalah mengenai Sistem
informasi Dunia Pendidikan.
Meskipun penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan, penulis
menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, segala
kritik dan saran yang membangun makalah ini, penulis harapkan guna perbaikan makalah
yang selanjutnya.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi para pembacanya.
Semarang, 6 Oktober 2015
Penulis
Daftar
isi
KATA PENGANTAR................................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1
LATAR
BELAKANG......................................................................................... 1
1.2
TUJUAN......................................................................................................... 2
1.3
MANFAAT..................................................................................................... 2
BAB 2
PEMBAHASAN........................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan............................................ 3
2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan................................4
2.3 Peran Sistem Informasi Manajemen dalam
Pengelolaan dan
Pengebangan..................................................................................................5
BAB 3 PENUTUP......................................................................................................................12
3.1 KESIMPULAN...................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Sistem Informasi
Manajemen sekarang tidak lagi berkembang dalam bidang usaha saja, tapi sudah
digunakan dalam berbagai bidang, dari mulai pendidikan, kedokteran, indistri,
dan masih banyak lagi. Ini menandakan bahwa Informasi yang akurat dan cepat
dibutuhkan di berbagai bidang.
Sistem adalah
satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja
bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan. Sistem informasi adalah
kombinasi dari people, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber-sumber
data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang dapat
menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi dalam
suatu organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi
antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware),
perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi
(jaringan) dan data yang disimpan (sumber daya data). Seiring dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sistem informasi memberikan
peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan terutama di sekolah, sehingga
seringkali orang menggunakan keunggulan sistem informasi yang ia gunakan
sebagai kunci strategi pengelolaan bidang pendidikan atau sekolah.
Sekolah merupakan
organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa pendidikan. Organisasi
sendiri memilki pengertian suatu kumpulan orang yang saling bekerja sama demi
mencapai tujuan tertentu. Sekolah sendiri merupakan organisasi yang memiliki
tujuan untuk mencapai keberhasilan dalam bidang pendidikan. Keberhasilan suatu
proses pendidikan tidak terlepas dengan adanya manajemen sekolah. Manajemen
sekolah dapat berjalan dengan baik untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah
memerlukan adanya Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang membantu atau menjadi
pertimbangan dalam pengambilan keputusan bagi pimpinan dalam pengelolaan
sekolah.
1.2 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk
mengetahui Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Konsep Dasar Sistem
Informasi Manajemen dalam dunia pendidikan serta dapat mngetahui berbagai macam
peranannya.
1.3 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat berguna bagi para
pembaca untuk mengetahui lebih jauh mengenai Sistem Informasi Manajemen
khususnya di dunia pendidikan.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Menurut
Gordon B. Davis, 1995 bahwa sistem informasi manajemen pendidikan adalah sebuah
sistem manusia dengan mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna
mendukung fungsi operasi, manajemen, dan proses pengambilan keputusan dalam
sebuah organisasi.
Menurut
Komarudin, 1997, sistem informasi manajemen adalah suatu sitem informasi yang
memungkinkan pimpinan organisasi mendapatkan informasi dengan kuantitas dan
kualitas yang tepat untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Dalam
pendidikan manajemen dapat diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber
pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditentukan sebelumnya.
Jadi, dapat
disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen Pendidikan adalah perpaduan antara
sumber daya manusia dan aplikasi teknologi informasi untuk memilih, menyimpan,
mengolah, dan mengambil kembali data dalam rangka mendukung proses pengambilan
keputusan bidang pendidikan. Sedangkan pengertian lain dari Sistem Informasi
Manajemen Pendidikan adalah suatu sitem yang dirancang untuk menyediakan
informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen dalam
lembaga pendidikan.
SIM
pendidikan saat ini baru sebatas wacana, diharapkan pada waktu yang tidak
terlalu lama SIM Pendidikan ini tidak sebatas wacana, tetapi sudah mengarah ke
aplikasi yang betul-betul menunjang kegiatan dunia pendidikan pada umumnya.
Untuk menerapkan SIM Pendidikan yang terpadu dan memiliki kapabilitas dalam
mendukung keberhasilan dunia pendidikan yang signifikan, diperlukan
keseimbangan sumber daya yang tersedia antara ketersediaan sumber daya manusia
yang memiliki keterampilan dalam mengoperasikan teknologi informasi seperti
computer dan ketersediaan dana untuk pengadaan perangkat computer yang sudah
semakin canggih.
Hal-hal yang
perlu mendapat perhatian dalam SIM adalah :
ü Perlu
diidentifikasi jenis informasi yang dibutuhkan
ü Perlu
ditentukan sumber data dan informasi yang dibutuhkan
ü Perlu
ditentukan siapa yang membutuhkan informasi dan kapan
ü Perlu
dikomunikasikan informasi itu secara tepat, terpercaya, kepada para pengguna
SIM dapat dikatakan efektif apabila:
ü Data
atau informasi itu terdapat kesesuaian antara yang memerlukan dengan yang
menyiapkan tepat waktu,
ü Pemberi
data atau informasi dapat memahamai orang atau bagian yang membutuhkan data,
seperti sikap dan emosinya,
ü Informasi
diberikan sesuai dengan situasi tempat diterimanya informasi atau data,
ü Bentuk informasi dapat diterima oleh yang
memerlukan, dan
ü Data
atau informasi diolah dengan mekanisme yang cepat dan tepat
2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Mengingat
lembaga pendidikan di Indonesia merupakan organisasi yang memiliki orientasi
ganda (multiple oriented), yaitu organisasi yang berorientasi sosial dan
orientasi bisnis. Orientasi sosial pendidikan bertujuan untuk meningkatkan
kecerdasan bangsa, sedangkan orientasi pendidikan dalam mempertahankan
eksistensi maupun operasionalnya harus memiliki dana yang cukup memadai.
Dengan
demikian, lembaga pendidikan tersebut akan menghasilkan lulusan (outcomes) yang
berkualitas. Gambaran sistem informasi pendidikan yang dibutuhkan di Indonesia
idealnya adalah bagaimana para pengambil keputusan bidang pendidikan dapat
dengan mudah mencari informasi sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan
bidang pendidikan. Misalnya, berapa jumlah sumber daya manusia pendidikan yang
dibutuhkan, jenis sekolah, tingkatan sekolah, pelaksanaan kurikulum,
perkembangan lembaga pendidikan lokal, regional, nasional, bahkan internasional
untuk dapat memperbaiki kinerja dunia pendidikan masa lalu, masa kini, maupun
masa yang akan datang.
Sistem
informasi yang akan diciptakan harus seimbang antara infrastruktur teknologi
yang tersedia dengan kemampuan sumber daya manusianya, sehingga tidak terjadi
ketimpangan yang sangat jauh, dan sistem informasi tidak dapat terwujud secara
mendasar.
2.3 Peran
Sistem Informasi Manajemen dalam Pengelolaan dan Pengembangan Sekolah
Sistem informasi dimanfaatkan oleh
para pemakai layanan informasi guna membantu tugas penentuan kebijakan
organisasi bagi para kepala sekolah. Keberadaan sistem informasi manajemen pada
ujungnya berfungsi untuk menelaah informasi menjadi bahan pengambilan
keputusan. Selain informasi dapat diperoleh melalui sistem ini, informasi juga
bisa diperoleh dari informasi luar. Seorang kepala sekolah seringkali kelebihan
informasi, namun tidak semua informasi yang diterima adalah informasi yang baik
dan relevan dengan kebutuhan organisasi, akibatnya kurang akurat informasi
tersebut, manajer cenderung mengalami kesalahan saat menentukan kebijakan.
Sistem informasi manajemen bertugas menyaring berdasarkan keperluan organisasi,
yang orientasinya untuk menunjang keefektifan pengambilan keputusan dari kepala
sekolah.
Salah satu tugas penting seorang
kepala sekolah adalah pengambilan keputusan yang berkenaan dengan lembaga
pendidikan. Sebagai bahan pijakan pengambilan keputusan bagi kepala sekolah
adalah sistem informasi manajemen.
Suatu informasi bisa menjadi bahan
bagi pengambil keputusan dalam tahapan tertentu, tetapi bisa pula merupakan
bahan mentah bagi pengambil keputusan untuk tahapan berikutnya. Sehubungan
dengan hal tersebut tantangan yang lebih besar untuk memperoleh informasi yang efisien adalah:
1. Kemampuan untuk memberikan
macam dan jumlah informasi yang benar-benar dibutuhkan.
2. Menyampaikan informasi
yang memenuhi persyaratan dan mudah dimengerti pimpinan sekolah. Informasi yang
baik dan memenuhi persyaratan adalah: lengkap sesuai kebutuhan, terpercaya dan
masih aktual (up to date). Informasi merupkan hasil dari pengolahan data, maka
data yang diterima juga harus lengkap. Kriteria data atau fakta yang dijadikan
bahan untuk informasi ialah:
·
relevan,
·
lengkap
/ mendetail,
·
baru,
·
sesuai
dengan tempat,
·
tidak
melanggar efisiensi kerja.
Selain yang tersebut diatas, menurut
Johnson diharapkan informasi itu memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
1) intregatif,
2) untuk jangka waktu tertentu,
3) cukup mendetil,
4) berorientasi pada masalah yang akan datang. Lebih
jelas lagi yang disebut dengan informasi up to date adalah:
§ Akurat: data harus bebas dari kesalahan, data
hendaknya menyajikan secara wajar kondisi lingkungan yang melatar belakangi
persoalan yang hendak dipecahkan.
§ Efektivitas biaya: biaya untuk
menyediakan data tidak boleh lebih dari nilai atau manfaatnya.
§ Mutahkir: data hendaknya mencerminkan
kondisi lingkungan yang terakhir dan terbaru, bukan kondisi yang sudah
kadaluarsa.
§ Dapat dipercaya: data yang digunakan spesialis
harus memunculkan hasil yang sama bila digunakan orang lain dalam kondisi
serupa.
§ Dapat digunakan, selama mungkin, data
hendaknya tidak perlu dirubah-rubah sebelum digunkanan.
Menurut george M. Scott sistem
informasi dapat dipergunakan secara nyata untuk mengendalikan oprasi, strategi,
perencanaan jangka pendek dan jangka panjang, pengendalian manajemen dan
pemecahan masalah khusus. Batasan ini menggambarkan peran sistem informasi
manajemen dalam mementukan langkah langkah organisasi, berikut pendampingan
pada proses
pelaksanaan. Pemecahan masalah dalam sebuah
organisasi tidak menutup kemungkinan mendapat acuan solusi dari keberadaan
sistem informasi manajemen.
Dengan demikian sistem informasi
manajemen berperan dalam membantu tugas-tugas manajemen
sekolah, mulai dari proses planning (perencanaan), organizing
(pengorganisasian), actuating (penggerakkan), hingga controlling (pengawasan).
Bentuk bantuan tersebut secara khusus berupa penyediaan informasi yang
berkualitas kepada kepala sekolah, hingga pengambilan keputusan dapat dilakukan
secara lebih efektif. Sistem informasi manajemen dapat didefinisikan sebagai
sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan
membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara satu dengan
yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data,
menerima masukan (input) berupa data-data kemudian mengolahnya (processing),
dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi
sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya
baik pada saat itu juga maupun dimasa mendatang, mendukung kegiatan oprasional,
manajerial, dan strategis organisasi sekolah dengan memanfaatkan berbagai
sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan.
Ada banyak teknologi yang mendukung
SIM baik secara online atau offline. Tapi dasar dari aplikasi yang digunakan
pada Sistem Informasi Manajemen adalah aplikasi databese. sistem ini harus mampu
mengolah data yang dikumpulkan pada database menjadi sebuah produk informasi
yang dibutuhkan penggunanya. Sistem ini juga harus bisa membagi informasi yang
diproduksinya menjadi beberapa tingkatan, sehingga setiap tingkatan hanya
mendapatkan informasi yang mereka
butuhkan.
Pada sebuah organisasi manajemen
sekolah, selalu terlibat dalam serangkaian proses manajerial, yang pada intinya
berkisar pada penentuan: tujuan dan sasaran, perumusan strategi, perencanaan,
penentuan program kerja, pengorganisasian, penggerakan sumber daya manusia,
pemantauan kegiatan operasional, pengawasan, penilaian, serta penciptaan dan
penggunaan sistem umpan balik. Masing-masing tahap dalam proses tersebut pasti
memerlukan berbagai jenis informasi dalam pelaksanaannya.
a) Penentuan Tujuan Pelaksanaan
Pendidikan
Dapat dinyatakan secara aksiomatis
bahwa suatu manajemen sekolah dibentuk dan dikelola untuk mencapai suatu tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam rangka penentuan juga pencapaian tujuan
tersebut maka dibutuhkan informasi-informasi yang dapat memberikan gambaran kasar
atau global tentang kecenderungan-kecenderungan yang mungkin terjadi, baik
secara internal dalam lingkup sekolah itu sendiri maupun pada lingkungan di
mana sekolah tersebut melakukan kegiatan pendidikanya. Informasi-informasi yang
dibutuhkan tersebut secara eksternal dapat mencakup bidang politik, keamanan,
ekonomi, sosial budaya, serta arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Secara internal informasi yang diperlukan adalah tentang produk yang akan
dihasilkan dikaitkan dengan kemampuan pihak sekolah dalam penyediaan dan
penguasaan berbagai sarana, prasarana, dana dan sumber daya manusia.
b) Perumusan Strategi Pelaksanaan
Pendidikan
Perumusan strategi disini dilakukan
untuk pencapaian tujuan sekolah dalam kegiatan pendidikan. Salah satu instrumen
ilmiah yang umum digunakan dalam penentuan strategi organisasi ialah SWOT,
yaitu Strengths (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Threats (Ancaman). Agar analisis SWOT benar-benar
ampuh sebagai instrumen pembantu dalam
penentuan dan pelaksanaan strategi organisasi, Diperlukan
informasi menngenai kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang mungkin dihadapi oleh organisasi tersebut.
c) Perencanaan
Strategi yang telah
dirumuskan dan ditetapkan memerlukan penjabaran melalui penelenggaraan fungsi
perencanaan. Karena perencanaan merupakan salah satu hal yang penting dalam
organisasi sekolah, perlu diketahui secepat mungkin berbagai resiko dan
faktor-faktor yang dapat menjadi penyebab kegagalan pelaksanaan tujuan dan
strategi pelaksanaan pendidikan. Informasi-informasi yang dibutuhkan dalam
proses perencanaan adalah 5 W 1 H, yaitu what(apa), when(kapan), where(di mana),
who(siapa), why(mengapa), dan how(bagaimana).
d) Penyusunan Program Kerja
Penyusunan program kerja
merupakan rincian sistematis dari rencana kerja jangka waktu menengah. Keenam
pertanyaan di atas harus terjawab dalam penyusunan program kerja dimana ia
harus bersifat kuantitatif, menyatakan secara jelas dan konkrit hasil yang
diharapkan, standar kinerja
jelas, mutu hasil pendidikan
ditetapkan secara pasti, dan program kerja disusun sedemikian rincinya sehingga
dapat dijadikan pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan operasional pendidikan.
e) Pengorganisasian
Organisasi dapat
didefinisikan sebagai sekelompok orang yang terikat secara formal dan hierarkis
serta bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan
sebelumnya. Organisasi dapat menjadi wadah dimana sekelompok orang bergabung
dan menempati wilayahwilayah tertentu untuk melakukan berbagai kegiatan yang
menjadi tanggung jawabnya. Organisasi dapat pula menjadi tempat berinteraksi antar
anggota organisasi tersebut maupun dengan anggota organisasi lainnya. Sedangkan
organisasi sekolah adalah suatu organisasi yang
bergerak dalam bidang pendidikan.
Tolok ukur keberhasilan suatu pendidikan tidak dilihat secara inkremental dari
apa yang dicapai oleh masing-masing satuan kerja dari komponen tiap pegawai
sekolah melainkan dari sudut pandang yang bersifat holistik dalam arti keberhasilan
pendidikan secara keseluruhan. Penyelesaian tugas yang menjadi tanggung jawab
fungsional satuan kerja tertentu memerlukan interaksi, interdependensi dan
interrelasi dengan semua satuan kerja lainnya dan tentunya proses seperti ini
memerlukan suatu sistem informasi yang baik.
f) Penggerakan SDM
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan fungsi
yang teramat penting dalam manajemen sekaligus paling sulit. Penggerakan SDM
yang tepat dan efektif memerlukan informasi yang handal. Misalnya, informasi
tentang klasifikasi jabatan, informasi tentang uraian dan analisis pekerjaan,
informasi tentang standar mutu pendidikan yang diterapkan dalam manajemen
sekolah, dan berbagai informasi lainnya yang memungkinkan manajemen sekolah
yang mengelola SDM dalam organisasi menyelenggarakan berbagai fungsinya dengan
baik.
g) Penyelenggaraan Kegiatan
Operasional Pendidikan
Penyelenggaraan kegiatan
operasional merupakan bagian yang sangat penting dari keseluruhan proses
manajemen sekolah dan bahkan merupakan tes apakah sebuah manajemen sekolah
berjalan sesuai dengan tujuan dan rencana yang benar atau tidak. Hal ini
dikarenakan manajemen bersifat situasional dimana penerapan prinsip-prinsip
manajemen harus diterapkan secara universal dengan memperhitungkan faktor
situasi, kondisi, ruang dan waktu. Manajemen sekolah juga berorientasi pada
hasil optimal dari segi produk hasil lulusan, efisiensi dan efektivitas kerja, sehingga
penyelenggaraan kegiatan operasional pendidikan yang baik dan tepat hanya akan
terwujud bila didukung dengan berbagai informasi yang tepat pula yang terdapat
dalam sistem informasi manajemen sekolah.
h) Pengawasan
Pengawasan diperlukan atas
pertimbangan bahwa penyelenggaraan seluruh kegiatan operasional memungkinkan
terjadi kesalahan yang berarti dapat berakibat pada tidak terwujudnya tingkat
efisiensi, efektivitas dan produktivitas yang diharapkan. Oleh karena itu,
kegiatan pengawasan jelas memerlukan sekaligus menghasilkan informasi tentang penyelenggaraan
berbagai kegiatan proses pendidikan yang sedang terjadi.
i)
Penilaian
Seperti halnya dalam
pengawasan, informasi dalam proses penilaian juga sangat dibutuhkan. Informasi
ini dapat diperoleh melalau berbagai wawancara, penyebaran kuesioner kepada
pihak-pihak lain yang terlibat dalam proses manajemen sekolah yang dianggap
mengetahui pengetahuan
mendalam tentang seluruh proses
manajerial, dan teknik-teknik lainnya yang dipandang perlu dan tepat digunakan
dalam penerapan dalam pengambilan keputusan kepala sekolah.
j)
Sistem Umpan Balik
Semua informasi yang
diperoleh—terutama dari hasil penilaian—diumpanbalikkan kepada berbagai pihak
yang berkaitan dengan manajerial sekolah, termasuk kepada para peserta didik,
pendidik, tenaga administrasi sekolah, kepala sekolah, dan pihak-pihak lain
yang mendukung berjalanya proses pendidikan di sekolah. Penjelasan di atas
membuktikan bahwa informasi sangat dibutuhkan dalam pengembangan suatu
organisasi terutama dalam dibidang pendidikan. Untuk
membangun informasi yang handal
dibutuhkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang mampu menampung dan mengolah
data serta menghasilkan informasi yang tepat dan akurat setiap saat sebagai
bahan pengambilan keputusan kepala sekolah untuk tercapainya tujuan pendidikan.
Tanpa dukungan SIM yang tangguh, maka akan sulit pengelolaan sekolah yang baik
akan terwujud, karena SIM menolong lembaga-lembaga bidang apapun dalam
mengintegrasikan data, mempercepat dalam memperoleh informasi dalam pengambilan
keputusan.
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sistem
Informasi Manajemen Pendidikan merupakan perpaduan antara SDM dan teknologi
untuk memilih, menyimpan, mengolah dan mengambil kembali data dalam rangka
mendukung proses pengambilan keputusan bidang pendidikan. Dengan adanya sistem
informasi manajamen pendidikan dapat memudahkan pemakai untuk menjamin kualitas
informasi yang ada, mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan informasi, memudahkan
pemakai untuk menyaring informasi yang diperlukan untuk pendidikan.
Setiap
organisasi dalam menjalankan aktivitasnya selalu memerlukan informasi dalam
pengambilan keputusan. Informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan
adalah merupakan suatu data yang diproses terlebih dahulu sehingga menghasilkan
sebuah informasi dan proses ini dinamakan Sistem Informasi Manajemen. Sistem
Informasi Manajemen adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted)
untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan
pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Sekolah merupakan salah
satu organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan. Dalam menjalankan
aktivitasnya sekolah memerlukan Sistem Informasi Manajemen yang digunakan dalam
pengambilan keputusan terutama bagi kepala sekolah dalam mengelola pendidikan di
sekolah sehingga tujuan pendidikan dari sekolah tersebut dapat dicapai sesuai
dengan rencana awal yang telah di tentukan sebelumnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar